BBM Kenaikan Di Penggaruhi Menjelang Pilpres 2019 – Orang politik partai partisan pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menilainya sikap maju-mundur tingkatkan harga BBM dari Presiden Jokowi di pengaruhi oleh pertimbangan Pemilihan presiden 2019. Akan tetapi menurut PDIP, bukan masalah kepopuleran 2019 yang sebabkan maju-mundurnya kenaikan BBM.
” Menurutku Pak Jokowi tidak sangat concern pada itu, lantaran kepopulerannya 70%, ” kata Sekretaris Tubuh Pendidikan serta Kursus DPP PDIP Eva Kusuma Sundari, Selasa (9/10/2018) .
Menurut dia, Jokowi cuma memperhitungkan efek fiskal dari kebijakan tingkatkan harga BBM. Harga premium tidak jadi dinaikkan pada Rabu (10/10) tempo hari, dinyatakan oleh Menteri Kekuatan serta Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
” Ini lebih terhadap efek fiskalnya. Menurutku Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) mesti dibawa ngomong. Menurutku pengumumannya mesti ada Bu Sri Mulyani, mesti ada Pak Jokowi, ” kata Eva.
Ia ikut tidak sama pendapat dengan maju-mundurnya gagasan kenaikan harga BBM ini bikin keadaan jadi tidak tentunya buat rakyat. Faktanya, BBM model premium tidak jadi naik. Menurut dia, ini yaitu kepastian buat rakyat.
Menurutku jadi tentunya. Saat (gagasan tingkatkan BBM model premium) ditarik kembali, malahan itu memperlihatkan hitung pemerintah kalau premium belumlah waktunya naik, ” katanya.
Eva menilainya yang menimbulkan batalnya eksekusi kenaikan harga BBM ini yaitu lantaran Jokowi tengah mengawasi citra komunitas pertemuan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-World Bank Annual Meeting 2018) di Bali.
” Jangan sempat ada image kalau pesta internasional malahan ditumpangi untuk pengumuman-pengumuman yang sifatnya struktural, ” tutur Eva.
Jokowi masihlah punyai waktu enam bulan mau bikin kebijakan apa pun. Menurut Eva, pemerintah punyai banyak pilihan termasuk juga pilihan yang dipandang tidak populis. Sanggupkah Jokowi tingkatkan BBM sebelum Pemilihan presiden?
” Bisa jadi. Lantas satu minggu kemudian di turunkan. Ya kan kita menang pada urutan untuk tentukan itu. Itu universal lah, ” papar Eva.
Awal kalinya, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menilainya Jokowi tidak bakal berani tingkatkan harga BBM mendekati Pemilihan presiden 2019. Soalnya, itu akan bikin rakyat geram.
” Saya kira tak kan berani (Jokowi tingkatkan BBM sebelum Pemilihan presiden) , kelak rakyat bakal geram (jika BBM naik) , ” kata Viva.
PKS menilainya maju-mundur kenaikan BBM ini seperti membikin takut rakyat. Maju-mundur ini dipandang di pengaruhi pertimbangan untuk 2019. Jokowi pilih untuk menjaga kebijakan yang popular.
” Iya, tingkatkan BBM itu kebijakan yang tidak popular, ” kata Direktur Pencapresan PKS Suhud Aliyudin.