ODF Di Lakukan Pemkab Lampung Selatan – Dari 260 desa di Lampung Selatan, baru 100 desa yang bebas BAB asal-asalan. Oleh karenanya, Pemkab membidik pada 2019 semua desa di daerah ini dikatakan setop buang air besar asal-asalan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF).
“Dari 260 desa di Lampung Selatan, baru seputar 100 desa yang telah dikatakan ODF. Jika dapat semua desa itu telah setop BABS di akhir 2019 ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan, dr Jimmy B Hutapea MARS, di Lampung Selatan seperti dikutip Pada, Rabu (20/2/2019).
Jimmy menyatakan, tujuan itu, selesai deklarasi Desa Sumber Agung menjadi desa ODF yang diikuti dengan penandatanganan prasasti oleh Pelaksana Pekerjaan (Plt) Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, pada Musrenbangcam Way Sulan, di Lapangan Desa Karang Pucung.
“Iya, ini memang salah satunya program prioritas di Dinas Kesehatan. Sebab memang tujuan kita diakhir 2019 ini, semua desa yang berada di Lampung Selatan telah memiliki jamban. Maksudnya, supaya tidak lagi ada penduduk yang BABS,” katanya.
Ia menyampaikan, sebelum dikatakan menjadi desa ODF, Desa Sumber Agung telah lewat tingkatan proses yang panjang, dari mulai penilaian serta verifikasi oleh Dinas Kesehatan Lampung Selatan ataupun Dinas Kesehatan Propinsi Lampung.
“Jadi, baik kami ataupun dari Dinas Kesehatan Propinsi Lampung ini telah turun mengecheck langsung, benarkah di tiap-tiap rumah masyarakat itu telah memiliki jamban. Jika benar semua telah memiliki, kita merekomendasikan untuk dapat deklarasi,” kata Jimmy.
Dia pun mengharap, dari delapan desa yang berada di Kecamatan Way Sulan dapat ikuti jejak Desa Sumber Agung yang sudah mengumumkan menjadi desa ODF.
Demikian juga di semua desa yang berada di Kabupaten Lampung Selatan semua dapat setop BABS.
“Dari 260 desa di Lampung Selatan, baru seputar 100 desa yang telah dikatakan ODF. Jika dapat semua desa itu telah setop BABS di akhir 2019 ini,” tuturnya.
Jimmy pun menyarankan pada penduduk untuk mempunyai kesadaran terpenting mempunyai jamban yang sehat.
Ia pun minta semua pihak berkaitan, untuk bersama sama-sama bersinergi memberi publikasi terus-terusan serta merubah skema fikir penduduk tidak untuk BABS.
“Maksudnya agar penduduk jadi sehat, sebab ini erat hubungannya dengan mencegah penyakit menyebar, seperti diare. Ada juga hubungannya dengan pengendalian kekerdilan. Utamanya mendesak penyakit menyebar yang dikarenakan dari kotoran-kotoran sebab BABS barusan,” tandas Jimmy.