Home / Internasional / Perusahaan Senjata Di Canberra Mengekspor Persenjataan Ke Arab Saudi

Perusahaan Senjata Di Canberra Mengekspor Persenjataan Ke Arab Saudi

Perusahaan Senjata Di Canberra Mengekspor Persenjataan Ke Arab Saudi – Australia didapati mengirim senjata-senjata mutakhir ke Arab Saudi yang sekarang didakwa ikut serta dalam kejahatan perang di Yaman. Perusahaan senjata di Canberra bahkan juga mendapatkan dana juta-an dolar dari pemerintah untuk mengekspor persenjataan itu.

Tidak hanya pertolongan dana 36 juta dolar, Menteri Pertahanan Christopher Pyne juga sekian tahun melobi Pemerintah Arab Saudi untuk kebutuhan perusahaan pertahanan Australia, Electro Optics Systems (EOS).

“Christopher Pyne MP berkunjung ke negara lainnya bersama dengan saya menjadi agunan jika Australia adalah partner serta penyuplai pertahanan terpercaya untuk sekutu-sekutunya,” kata CEO EOS Ben Greene dalam satu pengakuan.

Remote Weapons Sistem atau RWS yang di produksi EOS ialah basis yang memberi dukungan meriam, senapan mesin dan peluncur rudal yang bisa dipasang pada kendaraan militer atau kapal perang.

Skema ini bisa dioperasikan dengan aman dari jarak jauh oleh prajurit yang ada di dalamnya.

Dokumen perusahaan senjata yang disaksikan ABC tunjukkan Pemerintah Australia menolong perusahaan ini jual skema persenjataan itu ke Arab Saudi.

Perihal ini tersingkap di dalam usaha negara seperti AS serta Inggris untuk hentikan suport militer ke Arab Saudi.

Konsolidasi pimpinan Arab Saudi didakwa lakukan serangan militer membabi-buta yang mengakibatkan tewasnya beberapa ribu masyarakat sipil tidak bedosa di Yaman.

Direktur Human Rights Watch Australia, Elaine Pearson, menekan pemerintah untuk terbuka mengenai penjualan senjata ini.

“Kita ingin ada transparansi mengenai senjata apakah yang dipasok ke Arab Saudi, bagaimana kita yakinkan persenjataan itu tidak dipakai di Yaman,” katanya.

ABC lihat notulen rapat direksi EOS mengenai penandatanganan Letter of Intent (LOI) untuk penjualan 500 unit skema senjata jarak jauh untuk Kementerian Dalam Negeri (MOI) Arab Saudi.

Notulen ini mengatakan perusahaan sepakat untuk memasok 20 unit skema RWS ke Arab Saudi pada tahun itu.EOS sendiri mempunyai kesepakatan usaha dengan pabrikan senjata AS Orbital ATK untuk mengalirkan skema RWS ke Arab Saudi.

Ben Greene mengatakan mereka memasok skema persenjataan ini ke “AS”, bukan ke Arab Saudi, akan tetapi menampik menjawab apa pemakai akhir senjata itu ialah Arab Saudi.

“Sebab Anda menyentuh MOI, butuh diingat jika mandat MOI cuma sampai di perbatasan negara itu, hingga dengan pengertian tidak akan ada senjata yang dipasok ke MOI oleh siapa akan dikerahkan ke Yaman,” tuturnya.

Sepengetahuannya, tuturnya, tidak ada senjata produksi EOS yang selesai di Yaman.

“EOS tidak ikut serta di Yaman, tidak ada perlengkapan di Yaman, serta kami tidak mempunyai pemakai akhir perlengkapan EOS yang peluang diturunkan ke Yaman,” tuturnya.

Notulen itu pun mengatakan EOS terima dana dari PIC di tahun 2017. PIC peluang mengacu pada program yang sempat digerakkan Dephan bernama Priority Industry Capability Innovation Program (PICIP).

Dokumen PICIP tunjukkan pemerintah menolong 33 juta dolar ke EOS pada 2013 serta 2016 untuk skema RWS.

Tahun kemarin, instansi perkreditan export pemerintah pun menolong 33 juta dolar ke EOS.Siapakah EOS? Eksternal Link: This weapons sistem, made by an Australian firm, allows guns and cannons to be fired remotely.
EOS ialah perusahaan tehnologi pertahanan serta ruangan angkasa Australia yang berambisi jadi yang paling depan dalam skema senjata jarak jauh generasi baru.

Perusahaan ini telah lama meningkatkan Remote Weapons Sistem atau RWS bersama dengan militer AS serta Australia.

Skema seperti RWS adalah himpunan sensor, camera, serta laser yang dipasang di seputar meriam kecil, senapan mesin berat, peluncur rudal, atau gabungan ketiganya.

Itu semua dipasang diatas putaran yang dapat dipasang di atap truk militer atau dek kapal perang serta ditembakkan waktu pemakainya aman di kendaraan.

Senjata ini dapat temukan tujuan beberapa km. jauhnya serta demikian tujuan sudah diketemukan, dapat menutup targetnya untuk ditembak.

Pada Januari lantas, EOS menginformasikan kontrak 410 juta dolar untuk memasok skema RWS ini ke “konsumen setia luar negeri”.

Pemerintah Australia ataupun EOS menampik mengatakan siapa konsumen setia itu dengan dalih kebutuhan nasional Australia serta rahasia perusahaan.

Pada Desember lantas, ABC memberikan laporan konsumen setia itu ialah Uni Emirat Arab.

Waktu itu EOS menjelaskan peralatannya “tidak ikut serta di Yaman” serta bukan pemegang lisensi export yang bisa mengekspor persenjataan ke UAE.

Akan tetapi, dua hari kemarin Angkatan Bersenjata UEA mengkonfirmasi pihaknya menjadi konsumen setia disebut.

EOS lalu melaunching pengakuan yang mengkonfirmasi jika mereka memang menjualnya ke UEA dengan nilai 450 juta dolar.

“Pengumuman ini mengkonfirmasi EOS menjadi penyedia paling besar skema senjata jarak jauh,” kata Dr Greene dalam pengakuannya.

Export pertahanan Australia ke Arab Saudi serta UEA peluang berkaitan dengan gagasan pemerintah untuk tingkatkan penjualan senjata dalam dekade yang akan datang.

Australia akan mengucurkan 200 juta dolar sampai tahun 2028 untuk jadi exportir senjata paling besar ke-10 dalam dunia. Sekarang ini Australia ada di rangking 20.

Strateginya yakni jadikan Timur Tengah menjadi prioritas export pertahanan mereka.

About admin