Topan Trami Akan Memicu Cuaca Ekstrem di Wilayah Jepang

Topan Trami Akan Memicu Cuaca Ekstrem di Wilayah Jepang – Topan kuat bernama topan Trami menerjang lokasi Okinawa, Jepang. Sekurang-kurangnya lima orang alami luka-luka dalam rentetan insiden yang dipicu topan Trami.

Sabtu (29/9/2018) , topan Trami ini membawa angin dengan kecepatan 216 km. /jam di dekat pusatnya. Topan Trami sudah menyentuh lokasi Pulau Okinawa, Jepang sisi selatan pada Sabtu (29/9) waktu ditempat.

Diprediksikan topan Trami akan menyentuh daratan utama Jepang pada Minggu (30/9) besok. Diperkirakan juga jika topan ini akan menyebabkan cuaca berlebihan di lokasi Jepang sampai Senin (1/10) yang akan datang.

Siaran tv ditempat tunjukkan banyak pohon rubuh serta ranting yang lepas memblok akses jalanan di Naha, Okinawa. Gelombang lautan yang cukuplah tinggi menghantam pemecah ombak di pulau itu. Hujan lebat dilaporkan mengguyur dengan horisontal.

Dilaporkan tv nasional NHK, jika seputar 600 orang dievakuasi ke beberapa kamp penampungan yang menyebar di lokasi Okinawa. Lebih dari 120 ribu rumah masyarakat ditempat tidak mendapatkan saluran listrik karena topan Trami.

Sekurang-kurangnya 386 penerbangan, umumnya di lokasi Jepang sisi barat, dibatalkan karena topan ini.

Laporan beberapa petinggi ditempat menyebutkan lima orang alami luka-luka dalam beberapa insiden yang dipicu topan Trami di Okinawa. Selama ini, ucap petinggi itu, tidak ada laporan korban meninggal.

” Banyaknya mungkin makin bertambah sebab kita masih tetap menghimpun info, ” papar seseorang petinggi kantor manajemen bencana Okinawa, Motoki Minei, ” Kita menggerakkan masyarakat untuk masih siaga melawan topan ini, ” tambah petinggi yang malas dimaksud namanya itu.

Tubuh Prakiraan Cuaca ditempat mengingatkan masyarakat untuk masih siaga melawan ‘angin kencang, gelombang tinggi serta hujan deras’.

Dari lokasi Okinawa, topan ini berjalan ke lokasi Jepang sisi barat serta masuk ke daratan utama Jepang. Beberapa nelayan di Teluk Kagoshima yang ada d Pulau Kyushu sudah menyiapkan diri melawan topan ini. Mereka mengikat kapal-kapal mereka ke dermaga.

” Ini mengerikan sebab kita ketahui ada topan lainnya sesudah ini tetapi Anda tidak dapat berkompetisi dengan alam. Kita lakukan apakah yang kita dapat untuk batasi rusaknya, ” kata salah satunya nelayan ditempat, Masakazu Hirase.