Tuduh Santet Berakhir Tragis – Carok berjalan di lokasi hukum Polsek Ketapang. Tepatnya di Dusun Naporan, Desa Ketapang Timur, Kecamatan Ketapang, Sampang, (Pulau Madura) Ja-tim. Dua keluarga turut serta pertikaian sengit sampai berakhir maut. Tiga orang tewas ditempat peristiwa perkara (TKP). Ialah, Mustofa, 65 ; Sitina, 53 ; serta Saliman, 36. Korban yang lain, Muhammad Habibi, 41, dirawat dirumah sakit.
Tragedi maut itu berjalan pada Sabtu (8/4) waktu 15. 00. Dikira, pemicunya merupakan salah tafsir pada keluarga Mustofa serta keluarga almarhum Sahral dengan sebutan lain Sahraton. Mustofa dituduh menyantet Sahraton yg wafat Jumat (7/4).
Dikarenakan emosi serta gelap mata, dua anak Sahraton, yakni Habibi serta Saliman, mendatangi tempat tinggal Mustofa yg cuma berjarak 10 mtr.. Mereka membawa senjata tajam (sajam) bersifat celurit serta parang.
Mereka berteriak memanggil Mustofa utk keluar dari tempat tinggal serta berduel. Bersama-sama saudaranya, Sitina, Mustofa udah menganggap akan kehadiran tamu tdk diundang. Maka itu, keduanya udah siap memegang celurit.
Tdk dapat dicegah, ke dua pihak turut serta pertikaian. Sampai selanjutnya, ada yg alami luka bacok berat, ada juga yg meregang nyawa. Menyaksikan tiga korban wafat, Habibi bergegas meninggalkan TKP serta kembali lagi tempat tinggal dengan luka kritis pada bagian punggung serta dada.
Keluarga lekas membawa Habibi ke puskesmas paling dekat utk beroleh penyembuhan. Berapa kala lantas, warga berdatangan ke TKP serta melaporkan peristiwa itu terhadap Kades setempat serta Polsek Ketapang.
” Tiga korban wafat, satu urgent. Saat ini persoalan itu dikerjakan polisi, ” kata Kades Ketapang Timur Mat Taryo (9/4).
Dia memberi tambahan, salah tafsir antar-dua keluarga udah jalan seputar dua th.. Kades pernah memfasilitasi ke dua pihak utk berunding dengan cara kekeluargaan biar masalah dapat tuntas. Lebih-lebih, tuduhan santet itu tdk benar. Sebab, Sahral wafat dikarenakan penyakit hepatitis.
” Kami udah kumpulkan utk duduk bersama-sama serta mencari jalan perdamaian. Tetapi, di luar dugaan, moment ini berjalan sehabis demikian lama berdamai, ” ujar Taryo.
Kapolsek Ketapang AKP Aries Dwiyanto mengatakan, sehabis terima laporan, pihaknya lekas terjun ke area. Polisi laksanakan olah TKP, dengerin info dari beberapa saksi, serta mengamankan banyak barang bukti.
” Di TKP, kami amankan tiga celurit, satu parang bersama-sama slongsongan, sandal jepit, kopiah hitam, serta sarung kotak-kotak berlumur darah, ” katanya. Semua korban alami luka kritis pada bagian perut, punggung, leher, serta kepala. Bahkan juga, lengan kanan Mustofa putus.
Di segi lain, situasi Habibi urgent. Sampai waktu ini, dia dirawat di RSUD Sampang. ” Persoalan ini serta seluruh barang untuk bukti udah kami limpahkan ke Polres Sampang, ” tambah Aries.