Presiden Jokowi bisa kehilangan suara di Pilpres 2019 – Komunitas guru honorer mengintimidasi gak bakal berikan support terhadap Presiden Joko Widodo yg bakal maju kembali lagi Penentuan Presiden 2019.
Ketua Komunitas Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih mengemukakan, pihaknya sedih lantaran perbuatan unjuk perasaan di muka Istana yg dilaksanakan sejak mulai Selasa (30/10/2018) , dilalaikan oleh Presiden Jokowi.
” Pak Jokowi pengin nyalon nih, ada massa demikian banyak, bermakna kan gak diperlukan nada (guru honorer) . Ya udah bila gak diperlukan nada, ” kata Titi terhadap Kompas. com, Kamis (1/11/2018) .
Walaupun sebenarnya, ujarnya, banyak guru honorer hingga bermalam di jalanan lebih kurang Istana buat tunggu jawaban dari Presiden.
Tetapi, sampai Rabu (31/10/2018) sore, Presiden dan menteri berkenaan tidaklah ada yg terima perwakilan guru honorer.
Perwakilan guru honorer cuma di terima oleh perwakilan Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) .
Pihak KSP pun gak menjanjikan apa pun perihal nasib guru honorer yg gak kunjung diangkat berubah menjadi pegawai negeri sipil.
” Bila berikut senantiasa langkahnya, Presiden Jokowi dapat kehilangan nada guru honorer di Pemilihan presiden 2019 kelak, ” ujarnya.
Titi mengemukakan, banyaknya guru honorer di semuanya Indonesia lumayan besar, ialah capai 438. 000.