Viral Pemukulan Warga Sipil Di Tol Jagorawi

Viral Pemukulan Warga Sipil Di Tol Jagorawi – Tindakan viral main jam yang dikerjakan Misvanul Andri pada Rayhan Achmad (14) di Tol Jagorawi berakhir pada proses hukum. Saat ini Andri sah berstatus jadi terduga.

Awalnya, banyak yang menyebutkan kalau Andri adalah pelaku TNI sebab memanfaatkan mobil berstiker TNI. Akan tetapi hal demikian dibantah oleh Mabes TNI. Andri tidak anggota mereka. Kapuspen TNI Mayjen Sabrar Fadhilah bahkan juga menyebutkan si sopir jadi orang arogan.

” Pemilik mobil itu orang sipil, bukan TNI. Pakai-pakai stiker TNI lakukan tindakan arogan, ” kata Mayjen Sabrar Fadhilah melalui pesan singkat, Rabu (22/8/2018).

coba menelusuri ciri-ciri kendaraan mobil Chevrolet Captiva bernopol B-1207-TGZ dari sejumlah sumber. Di ketahui, pemilik kendaraan bernama Misvanul Andri yang beralamat di Jalan Terompet, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

berjumpa dengan Ketua RT 3/7 Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Sujadi. juga perlihatkan video pemukulan oleh Andri yang viral di jejaring sosial, serta dikenali oleh Sujadi kalau aktor yaitu Andri.

” (Andri) bukan anggota TNI, namun kerja di Kemenpora. Tidak tahu sisi apakah, ” kata Sujadi dijumpai di tempat.

Saat ini polisi masih tetap melihat CCTV di ruas jalan tol untuk memahami masalah itu Penyidik juga minta info dari Rayhan serta keluarganya

” Dua CCTV dari Layanan Marga (dicek polisi), ” kata Kasubdit Ranmor Ditkrimum Polda Metro Jaya AKBP Sapta Maulana di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (23/8/2018).

” Sebab (aktor) emosional. Kita sudah lihat CCTV-nya, si korban ini mengerem mendadak, sebab mendadak itu, hanya tidak ada rekaman CCTV-nya bila ngerem mendadak, tidak nampak di CCTV, ” lanjutnya.

Saat ini karena tindakannya itu, Andri sah diputuskan jadi terduga.

” Hasil pengecekan, telah menjadi terduga, ” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta, Kamis (23/8/2018).

Nico menyampaikan penambahan status dikerjakan dalam titel masalah. Tidak hanya info saksi, hasil visum dokter memperkuat kepercayaan polisi untuk menetapkannya jadi terduga.

” Hasil dari info dokter dan saksi-saksi yang lain, ” timpalnya.